TULISAN 6
strategi pemasaran dalam persaingan
bisnis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana
kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak
mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu,
produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan
konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang
digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil
produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan
dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini
ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu
senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Suatu produk tidak akan
dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya,
keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah
konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan
informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
ü Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
ü Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat
serta cara penggunaanya.
ü Memperkenalkan barang atau jasa baru
Oleh karenanya adalah
menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi
yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan
harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana
yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang
dijalankun perusahaan.
Sebagaimana diketahui
bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan
yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang
lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran
khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan
dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut.
Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas
dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap
kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja
sistem-sistem dalam pemasaran ?
2. Apa saja
aspek penting dalam pemsaran ?
3. Bagaimana
aktivitas yang di lakukan dalam kegiatan pemasaran ?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah yaitu :
1. Untuk
mengeahui sistem pemasaran
2. Untuk
mengetahui aspek penting dalam pemasaran
3. Untuk
mengetahui aktivitas dalam kegiatan pemasaran
BAB II
PEMBAHASAN
ASPEK PENTING DALAM PEMASARAN
A. Pasar Sasaran
Selama ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan
memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini dikarenakan mereka
menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani seluruh pelanggan
dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan
tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti
dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan
kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin maupun mampu untuk ambil bagian
dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang
terlalu heterogen itulah maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi
segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai
sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi
peluang pasar dengan lebih baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan
produk yang tepat, dapat menentuan saluran distribusi dan periklanan yang
sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang
ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok
konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi
sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah
pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk
TABEL I
Langkah langkah Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar Sasaran,
Penempatan Pasar Segmentasi Pasar
|
Menetapkan Pasar Sasaran
|
Penempatan Produk
|
·
Identifikasi dasar-dasar segmentasi pasar.
·
Mengembangkan profit setiap segmen.
|
·
Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik segmen.
·
Memilih segmen yang akan dimasuki.
|
·
Merumuskan penempatan produk pada masing-masing segmen yang dipilih
sebagai sasaran.
·
Mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai
sasaran.
|
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar
yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen
pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar
suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen.
Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada
falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan
melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah
dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif
dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar
agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat
bagi perusahaan, yaitu:
ü Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik
besarnya, maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
ü Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai
sehingga dapat dilayani secara efektif.
ü Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
ü Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun
untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai
serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu
perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan
dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi
profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus
mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan
meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga
pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling
tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan
tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama,
setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu
sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu
diantara lima strategi peliputan pasar, yaiitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan
dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya
perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan
untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan
untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan
memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk
kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak
dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya,
kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh
industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah
produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk ( Product Positioning)
Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan
penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang
terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang produk
dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu
strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar
menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting
disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang
oleh setiap produk dipasar.
B.
Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu
adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan,
yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran
produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya.
Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan
tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif
mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Keempat unsur atau variabel
bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang disebut four p's adalah
sebagai berikut:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Penyaluran / Distribusi
4. Strategi Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan
dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying
decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan
sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi
jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang
ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk
barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling
penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan
dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab
produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tidak berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa,
diraba, didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
2. Tidak dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu
merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel
tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
3. Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat
tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan.
Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda
dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
4. Daya tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah
kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak
menempati karnar yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna
kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan
harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari
besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba
atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari
suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan keputusan
tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran
suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu
kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang
memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil
keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen
menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga
tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada
harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan,
misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan
sebagainya.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau
jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya
menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang
efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut
berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan
produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan
memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (Channel Of
Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang
berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat
bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja
aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa
tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
a. Sifat pasar dan lokasi pembeli
b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama
pedagang-pedagang perantara
c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat
persediaan yang ekonomis.
d. Jaringan pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk menyalurkan
jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk diperhatikan
dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan memperhitungkan
adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu mengikuti dinamika
para konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk
memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan
saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan
(advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales
Promotion) dan Publisitas (Publicity)
ü Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat
surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk
poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
ü Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini
diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha
dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door
to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
ü Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
ü Publsitas (Pubilicity): Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh
perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar
mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda
dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan
hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu
membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha
untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah
tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan
komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk
berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.
C. Sistem Pemasaran
Dalam
sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling
berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
· Organisasi
yang melakukan tugas-tugas pemasaran
· Sesuatu
(barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
· Pasar yang
dituju
· Para perantara
yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya.
Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan lain-lain
· Faktor-faktor
lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan
kebudayaan, teknologi dan persaingan.
·
D. Peranan Pemasaran
Pemasaran
merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh
kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai
suatu produk antara penjual dan pembeli.
· Kebutuhan : segala
kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan
lainnya
· Keinginan : Merupakan
kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi,
pendidikan tinggi, atau lainnya
· Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk digarap, misalnya,
makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM PEMASARAN
Pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan selalu berada dalam suatu lingkungan
yang kompleks dan penuh dengan ketidak pastian. Keputusn yang diambil terutama
menyangkut masalah :
· Penetapan
harga
· Produk
· Distribusi
· Promosi
Pengambilan
keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan
ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan dan
sebagainya. Semua ini berada diluar pengawasan manajer.
a.
Analisa Tradisional
Keputusan-keputusan
yang rasional menghendaki adanya proses keputusan yang selaras dan logis.
Metode analisa tradisional dapat membantu sebagai pendekatannya. Metode analisa tradisional terdiri atas lima
tahap, yaitu :
1.Mendefinisikan masalah
Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk
mengidentifikasikan masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih efektif maka manajer harus memiliki
arah yang benar.
2.Merumuskan berbagai alternatif
Manajer harus menentukan berbagai alternatif
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Salah satu alternatif yang hampir
selalu ada yaitu tidak melakukan apa-apa. Ini merupakan alternatif yang sulit diukur atau dibandingkan dengan
alternatif lainnya.
3.Menganalisa Alternatif
Faktor-faktor yang diperlukan
unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan diatur rapi. Beberapa faktor
mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya mungkin akan tidak berguna
karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan
yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan maupun keburukannya.
4.Mengusulkan suatu penyelesaian
Setelah melampaui tahapan tadi maka manajer dapat
menyarankan suatu penyelesaian yang logis.
5.Menyarankan rencana tindakan
Pada waktu mengambil keputusan, suatu rencana tindakan
untuk melaksanakan keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini mungkin dapat menemukan beberapa faktor penting yang
belum dimasukkan didalam analisa.
b.
Menggunakan Marketing Mix untuk Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan
varibel-variabel marketing mix.
· Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix
Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena
pada akhirnya produk yang ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kesana.
· Hubungan antara keputusan tentang harga, promosi
dan distribusi dengan variabel-variabel tentang produk
Produk tersebut membawa pengaruh
penting terhadap keputusan-keputusan mengenai harga, promosi dan distribusi,
karena terikat pada harga produksi, peralatan dan proses pembuatannya, juga
dalam hal promosi yang tergantung pada manfaat dan segi penawarannya.
· Pengaruh usaha Perusahaan dan saingan terhadap volume
penjualan
Semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam
marketing mix untuk penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya.
Bagaimanapun, persentase yang lebih besar dari penjualan total perusahaan akan
bertambah dengan adanya usaha marketing mix yang lebih besar.
· Efektivitas Marketing Mix Perusahan dalam
hubungannya dengan volume penjualan
Seberapa jauh efektivitas
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap volume penjualannya.
· Marketing Mix untuk beberapa jenis produk (dan
Jasa)
Marketing mix yang diterapkan
pada setiap jenis produk adalah berbeda. Volume penjualan dan laba dapat
dimaksimumkan jika marketing mixnya sesuai dengan penawaran perusahaan.
c.
Sebuah model untuk mengambil keputusan
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan
secara efektif tentang produk. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian atau
elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang produk.
Elemen yang dimaksud adalah :
1.Analisa pasar
Pengambilan keputusan tentang
produk diawali dengan menganalisa pasarnya. Analisa pasar ini membuka
kesempatan untuk memperkenalkan produk baru yang menguntungkan
2.Memonitor lingkungan
Dengan sumber-sumber yang terbatas dan terpengaruh
oleh faktor-faktor lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara
penuh kesempatan yang ada. Faktor-faktor
lingkungan yang dimaksud adalah faktor lingkungan ekstern seperti : Demografi,
kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan
persaingan
3.Menentukan tujuan produk
Tahap ini berupa menentukan
tujuan khusus setiap penawaran. Umumnya tujuan
ini dikaitkan dengan masalah-masalah seperti :
·
Pengembangan
investasi
·
Laba
·
Market share
atau volume penjualan.
4.Menentukan Marketing mix
5.Penerapan keputusan-keputusan Marketing Mix
Keputusan tersebut dapat dilaksanakan dengan
menentukan : Apa, siapa, mengapa, bagaimana, Kapan, dimana.
6.Mengadakan Prosedur Pengawasan
Sistem pengawasan perlu diadakan
dalam manajemen produk dan merupakan tahap terakhir. Tahap
tersebut adalah :
·
Memilih
kriteria pengawasan
·
Pengukuran
kriteria
·
Penentuan
standard kerja
·
Memonitor
kejadian
·
Membandingkan
hasil dengan standard
d.
Tugas-tugas Manajemen Pemasaran
Tugas-tugas manajer pemasaran dapat dilihat dari segi fungsi manajemen yang
dilakukan dalam bidang pemasaran, yaitu bagaimana proses manajemen itu
dijalankan untuk mengubah sumber-sumber menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Tugas-tugas itu antara
lain :
· Mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen
· Mengembangkan
suatu konsep produk yang ditujukan untuk memuaskan/ melayani kebutuhan
· Membuat
desain produk
· Mengembangkan
pembungkusan dan merk
· Menetapkan
harga agar memperoleh Return on
investment yang layak
· Mengatur
distribusi
· Memeriksa
penjualan
· Menciptakan
komunikasi pemasaran yang efektif dengan menggunkan media atau cara lain yang
tepat
e. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan dimasa
mendatang. Tanpa perencanaan, sebuah organisasi kemungkinan akan mengambil
cara-cara yang ekstrim untuk menghindari kerugian atau untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Perencanaan
dapat mencakup suatu periode waktu yang panjang atau periode waktu yang pendek.
Perencanaan jangka panjang (untuk 3,
5, 10 atau bahkan 25 tahun) biasanya melibatkan peranan dari top manajemen
maupun staf perencanaan khusus. Masalah yang
dihadapi sangat luas, seperti perluasan pabrik, pasar, atau produk.
Perencanaan jangka pendek, periode
waktunya relatif pendek, yaitu satu tahun atau kurang . biasanya perencanaan
ini dilakukan oleh pelaksana bawah dan menengah.Masalah yang dimasukkan dalam
perencanaan ini adalah kampanye periklanan untuk periode yang akan datang,
pembelian pada musim yang akan datang, dll.
Tiga macam konsep perencanaan, yaitu :
· Perencanaan
perusahaan secara keseluruhan
· Perencanaan
pemasaran
· Rencana
Pemasaran Tahunan
f. Merumuskan Rencana Pemasaran
Jika
manajer sudah menetapkan untuk mencapai suatu tingkat penjualan tertentu,
kemudian perlu dibuat keputusan-keputusan dibidang pemasaran, produksi,
keuangan dan personalia. Yang menjadi pertimbangan dalam merumuskan rencana
pemasaran adalah :
· Target Penjualan
Target penjualan ini ditetapkan
berdasarkan analisa berbagai macam kemungkinan strategi pemasaran yang
menguntungkan.
· Anggaran Pemasaran
Biasanya anggaran yang menyeluruh
ini ditetapkan berdasarkan suatu persentase
(%) dari target penjualan. Sebagai contoh : pabrik pupuk akan menetapkan
anggaran pemasaran sebesar 15% dari penjualan. Kalau perusahaan ingin meningkatkan
market share nya, maka persentase tersebut juga harus ditingkatkan.
· Alokasi Marketing Mix
Perusahaan harus menetapkan bagaimana mengalokasikan
anggaran pemasaran untuk suatu produk ke berbagai alat pemasaran seperti
periklanan, promosi penjualan, dan personal selling.
· Penetapan harga
Penetapan harga merupakan satu elemen yang
menghasilkan laba di dalam rencana pemasaran. Perusahaan harus menetapkan harga
dan daftar harga sebelum diberikan potongan. Selain itu juga harus mempertimbangkan faktor permintaan, biaya dan
persaingan dalam menetapkan harga yang direncanakan.
· Alokasi anggaran pemasaran pada produk
Kebanyakan perusahaan tidak hanya menghasilkan satu
macam produk saja, tetapi beberapa macam. Beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menentukan produk mana yang harus
ditambah atau dikurangi anggarannya adalah :
-
Jumlah product line
-
Banyaknya product mix
-
Jenis produk
yang mempunyai permintaan cukup banyak baik pada saat sekarang maupun saat yang
akan datang
-
Jenis produk
yang permintaannya sedikit
f. Organisasi Pemasaran
Struktur
kegiatan pemasaran yang optimal merupakan aktivitas yang terbaik bagi
perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki struktur yang berbeda-beda karena
mereka berbeda dari segi luas perusahaan maupun kompleksitas pasar yang
dikuasainya.
Pada perusahaan berskala besar,
departemen pemasaran akan membawahi bagian :
-
Periklanan
-
Promosi
-
Produk
-
Penjualan
-
Sistem
informasi pemasaran
-
Produk baru
Penerapan dan Pengendalian Pemasaran
Salah
satu fungsi pokok dari manajer selain perencanaan dan penerapan adalah
pengawasan / pengendalian. Adapun proses pengawasan yang harus dilakukan oleh
manajemen ada tiga tahap, yaitu :
1.Mengetahui apa yang terjadi.
Dari fakta-fakta yang diperoleh manajemen dapat
membandingkan antara hasil riil dengan rencananya, sehingga dapat ditentukan
ada atau tidak adanya penyimpangan.
2.Mengetahui mengapa hal itu terjadi
Hal ini menyangkut beberapa alasan tentang dapat
dicapainya suatu hasil
3.Menentukan tindakan selanjutnya
Tindakan ini dapat berupa merencanakan program untuk
periode mendatang dan merencanakan kegiatan-kegiatan untuk memperbaiki kondisi
yang kurang baik.
g. Strategi Pemasaran
Perbedaan pengertian
antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah :
· Tujuan :
Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan
kepada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan
sejumlah laba, atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang
menguntungkan.
· Strategi :
Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang
sama tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda.
Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.
· Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah
tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada
dalam posisi untuk menentukan taktik.
Adapun
elemen-elemen strategi pemasaran beserta hubungan antara masing-masing elemen
dapat dilihat pada gambar berikut :
Elemen-elemen Strategi Pemasaran
h.
Pengembangan Strategi Pemasaran
Ada 5 konsep yang mendasari suatu
strategi pemasaran, yaitu :
· Segmentasi
pasar
Merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap psar itu
terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat
pembeli-pembeli yang mempunyai :
-
kebutuhan
yang berbeda-beda
-
pola
pembelian yang berbeda-beda
-
tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai macam penawaran
· Penentuan
Posisi Pasar
Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar
khusus yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan sebagai
pelopor. Perusahaan baru dapat beroperasi setelah memperoleh posisi tertentu di
pasar. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan harus dapat memasuki segmen
pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba paling besar.
· Strategi
Memasuki Pasar
Adalah menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang
dituju. Perusahaan dapat menempuh beberapa cara untuk memasuki segmen pasar
yang dituju, yaitu :
-
membeli
perusahaan lain
-
berkembang
sendiri
-
mengadakan
kerjasama dengan perusahaan lain
masalah-masalah
yang harus diperhatikan dalam memilih cara memasuki pasar adalah :
1.
Membeli perusahaan lain
-
Perusahaan
yang membeli tidak banyak mengetahui tentang pasar dari perusahaan yang dibeli
-
sangat
menguntungkan untuk memasuki pasar dari perusahaan yang dibeli secepatnya
2.
Berkembang Sendiri
-
Memperoleh
hak patent
-
Skala
produksi yang paling ekonomis
-
Memperoleh
saluran distribusi
-
Menentukan
supplier yang paling menguntungkan
-
Biaya
promosi yang mahal
3.
Kerjasama dengan perusahaan lain
-
Resiko
ditanggung bersama-sama, jadi resiko masing-masing perusahaan menjadi berkurang
-
Perusahaan
dapat saling melengkapi atau menutupi kekurangan-kekurangan yang ada, karena
mereka memiliki keahlian dan sumber sendiri-sendiri.
· Strategi
Marketing Mix
Marketing
Mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan
sistem distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang kuat dipasar.
· Strategi
Penentuan Waktu
Perusahaan dapat mengalami kegagalan dalam mencapai
tujuan apabila bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Oleh karena itu
masalah penentuan waktu yang tepat sangat penting bagi perusahaan untuk
melaksanakan program pemasarannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita
mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi
Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan
produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah
mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan
itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan
atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta
meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang
telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya
dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan
dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam
pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu
yang jelas tidak bisa dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya,
bukanlah menjadi sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan
strateginya sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan
lebih baik daripada perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal
diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menentukan dengan baik
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan
berkembang di tengah-tengah persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA
vmardiw.files.wordpress.com/2006/12/marketing.pdf
Basu Swastha D.H. MBA, Manajemen pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta, 1990 Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE
Yogyakarta, 1994
Jauch, lawrence R, Manajemen Strategis Dan Kebijakan Perusahaan,
Erlangga, Jakarta, 1993
Sofjian, Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar, Konsep dan Strategi Rajawali,
Jakarta,1992