Perkembangan
Strategi
· BAB I
PENDAHULUAN Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada
masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat
penting karena setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan strategi dalam
memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam
rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta
tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap
eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.
Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar
dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk
mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Geostrategi Indonesia pada
dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah
negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang arahan
tentang kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan
dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud
Konsepsi “Ketahanan Nasional”. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan
sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun
SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan
kehidupan suatu
· 2. negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau
aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat. Geostrategi merupakan strategi dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan,
serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula
dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan
politik. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan
kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan
pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan
mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen
berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai
geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi
diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana
tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena
tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan
Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih
aman. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi
dan mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas
diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam
menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare
and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice,
freedom of the people. B. Metode Astagatra Metode ini merupakan perangkat
hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas
bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat
· 3. dicapai dengan menggunakan kemampuannya. Model yang
dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan
nasional, yaitu: 1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah a) Letak
geografi Negara b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik
yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas
maksimal, lestari, dan daya saing. c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah,
komposisi, dan distribusi) 2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial a)
IDEOLOGI → Value system b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor
pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu
memenuhi lima fungsi utama : · Usaha mempertahankan pola, struktur, proses
politik · Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik · Penyesuaian
dengan perubahan dalam masyarakat · Pencapaian tujuan · Usaha integrasi c)
EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi) d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan,
Kepemimpinan nas, Kepribadian nas) e) HANKAM, meliputi faktor-faktor : ·
Doktrin · Wawasan Nasional · Sistem pertahanan keamanan · Geografi · Manusia ·
Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat · Material · Ilmu pengetahuan dan
teknologi · Kepemimpinan · Pengaruh luar negeri Terdapat hubungan korelatif dan
interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral. Hubungan
Geopolitik Dan Geostrategi Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara
konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional
yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri
· 4. bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan
mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi
besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif
dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime
power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai
ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra
gatra. C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia Konsep geostrategi
Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di
Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat
bawahan, karena seperti yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda
pada akhir Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah
pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and
character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi
Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan
geostrategi Indonesia dari awal pembentukan hingga sekarang. Pada awalnya
pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia
yang tenimus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan
strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis.
Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai strategi untuk
mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk
menghadapi ancaman komunis di Indocina. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan
nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan
rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep
strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih
progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia baru sekadar
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya. Sejak
tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era
itu konsepsi
· 5. geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk
mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan
kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional
sehingga tujuan nasional dapat tercapai. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep
geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan
bertujuan: a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang
berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun
aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup
negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. b.
Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam: · Menegakkan hukum dan
ketertiban (law and order), · Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare
and prosperity), · Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and
prospety), · Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice
and social justice), · Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan
diri (freedom of the people). Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik
Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai berikut: Bersifat daya tangkal.
Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa
dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat. D. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara
Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan
manusia atau suatu kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan
kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas
adalah: Ketahanan Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia
yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mencapai tujuan nasional.
· 6. E. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi
Indonesia a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas 1. Gagasan Tannas oleh
Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat. 2.
Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya
tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun
dan dalam yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara
dan bangsa Indonesia. 3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas
adalah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik
yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung ataupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia. 4. Gagasan Tannas
berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional adalah
merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam
maupun dari luar yang langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional. 5.
Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang
merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. b.
Hakikat Ketahanan Nasional Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan
dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju
kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan
bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial
sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan
Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah
nasional, baik fisik maupun sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di
dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan
mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi
keseluruhan. F. Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra Komponen
strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia
dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan
· 7. menggunakan secara memadai segala komponen strategi
tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional. 1)
Trigatra Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam,
dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat
kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) : a. Gatra Letak
Geografis Negara Indonesia Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam
4 gugusan yaitu: · Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya · Gugusan
Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan
pulau-pulau di sekitarnya. · Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali,
Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya · Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya. b.
Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu
mendukung dinamika ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan
maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi berikutnya. c. Gatra
Keadaan dan Kemampuan Penduduk Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya
ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain sangat tergantung pada
kualitas penduduk. 2) Pancagtra Komponen strategi pancagatra adalah gatra
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra
merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat kehidupan sosial. Aspek
Pancagatra (Kehidupan Sosial) : · Gatra Ideologi Pancasila yang kita yakini
kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia mewujudkan cita-cita maupun
tujuan nasional bangsa Indonesia · Gatra Politik Pemerintahan dan kebijakan di
dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional dengan mengutamakan
kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan secara transparan
dan demokratis. · Gatra Ekonomi
· 8. Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian
rakyat, seperti pada pasal 33 UUD 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. · Gatra Sosial
Budaya Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam
bermasyarakat yang memiliki nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai
alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai sebagai hasi cipta,
rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta
fokus budaya. · Gatra Pertahanan dan Keamanan Pertahanan dan keamanan NKRI
bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan baik
dari dalam maupun dari luar. Hubungan komponen strategi antargatra dalam
trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal
balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan
(interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan
pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam
komponen strategi astagatra. G. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra
Indonesia Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra
Indonesia, antara lain sebagai berikut : 1. Di dalam era globalisasi sekarang
ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup kemungkinan campur tangan
asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan
lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi seperti ini
kemungkinan besar dapat terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan
komponen bangsa yang lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri.
Untuk itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya hubungan antara
kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri. 2. Sistem free fight
liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal tinggi dan
tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan. 3. Sistem etatisme, dalam
artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan. 4. Pemusatan
kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
· 9. 5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang
terdiri atas laut menempatkan laut dan udara di atasnya sebagai mandala perang
yang pertama kali akan terancam karena keduanya merupakan initial point, untuk
memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan
media laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan.
Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan
ke pembangunan kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur- unsur
utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta unsur utama
keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya
kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian
ancaman masa depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara
dari laut oleh kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia. 6.
Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain
membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak
negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan
cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya,
sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada
gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di
perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai
perairan internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika
Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu
apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara
yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional
Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional.
· 10. BAB III PENUTUP Kesimpulan : 1. Geostrategi merupakan
strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan
kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
Geostrategi dapat pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam
upaya mewujudkan tujuan politik. 2. Geostrategi Indonesia diartikan pula
sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. 3. Metode astragatra merupakan
perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung
di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai
dengan menggunakan kemampuannya. 4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi
Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung
tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan
Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih
sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai
kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional. 5. Geostrategi
Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan
kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. 6. Banyak
ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
diperlukan suatu ketahanan
nasional
yang kuat.
· 11. DAFTAR
PUSTAKA Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://geounesa.net/news/index.php?option=com_content
&view=article&id=87:geostrategi-indonesia-dalam-kepentingan-
teritorial&catid=54:geografi-politik&Itemid=96. Diakses pada tanggal 02
April 2011. Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://myteiku.blogspot.com/2010/04/geostrategi-
indonesia.html. Diakses pada tanggal 02 April 2011. Bedjo dan Zainul Akhyar.
2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab PKn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar