SITI
HUMAIROH
18213552
3EA15
KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP
KEPRIBADIAN
DAN PERILAKU KONSUMEN
Kepribadian adalah keseluruhan cara
seorang individu bereaksi dan berinteraksi
dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah
sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Kepribadian didefinisikan sebagai ciri-ciri
kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang
berespon terhadap lingkungannya. Penekanan dalam definisi ini adalah pada
sifat-sifat dalam diri atau sifat-sifat kewajiban yaitu kualitas, sifat,
pembawaan, kemampuan mempengaruhi orang dan perangai khusus yang membedakan
satu individu dari individu lainnya. Kepribadian cenderung mempengaruhi pilihan
seseorang terhadap produk. Sifat-sifat inilah yang mempengaruhi cara konsumen
merespon usaha promosi para pemasar, dan kapan, di mana, dan bagaimana mereka
mengkonsumsi produk dan jasa tertentu. Karena itu, identifikasi teerhadap karakteristik
kepribadian khusus yang berhubungan dengan perilaku konsumen sangat berguna
dalam penyusunan strategi segmentasi pasar perusahaan.
Sifat-sifat
Dasar Kepribadian
- Kepribadian mencerminkan perbedaan individuKarena karakterisitik dalam diri yang memebentuk kepribadian individu merupakan kombinasi unik berbagai faktor, maka tidak ada dua individu yang betul-betul sama. Kepribadian merupakan konsep yang berguna karena memungkinkan kita untuk menggolongkan konsumen ke dalam berbagai kelompok yang berbeda atas dasar satu atau beberapa sifat.
- Kepribadian bersifat konsisten dan bertahan lamaSuatu kepribadian umumnya sudah terlihat sejak manusia berumur anak-anak, hal ini cenderung akan bertahan secara konsisten membentuk kepribadian ketika kita dewasa. Walaupun para pemasar tidak dapat merubah kepribadian konsumen supaya sesuai dengan produk mereka, jika mereka mengetahui, mereka dapat berusaha menarik perhatian kelompok konsumen yang menjadi target mereka melalui sifat-sifat relevan yang menjadi karakteristik kepribadian kelompok konsumen yang bersangkutan. Walaupun kepribadian konsumen mungkin konsisten, perilaku konsumsi mereka sering sangat bervariasi karena berbagai faktor psikologis, sosiobudaya, lingkungan, dan situasional yang mempengaruhi perilaku.
- Kepribadian dapat berubahKepribadian dapat mengalami perubahan pada berbagai keadaan tertentu. Karena adanya berbagai peristiwa hidup seperti kelahiran, kematian, dan lain sebagainya. Kepribadian seseorang berubah tidak hanya sebagai respon terhadap berbagai peristiwa yang terjadi tiba-tiba, tetapi juga sebagai bagian dari proses menuju ke kedewasaan secara berangsur-angsur.
KARAKTERISTIK
PRIBADI YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
Keputusan
membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur
hidup pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
- Umur dan Tahap Daur Hidup
- Pekerjaan
- Situasi Ekonomi
- Kepribadian
TEORI-TEORI
KEPRIBADIAN
Terdapat
banyak teori tentang bagaimana sebuah kepribadian berkembang. Paling tidak
terdapat 3 perspektif pada kepribadian yaitu :
- Psychodynamic Theory
Teori ini diciptakan oleh Sigmund Freud dan merupakan tonggak awal psikologi modern. Disini dirumuskan dengan premis bahwa kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari (unconscious need) konsumen terutama dorongan biologis dan seksual merupakan inti dari motivasi dan kepribadian. Ada tiga system yang berinteraksi didalam kepribadian manusia : - Id merupakan pusat dari semua dorongan-dorongan primitive dan impulsive.
- Superego merupakan ekspresi individual tentang perilaku yang dibenarkan menurut norma dan etika social.
- Ego merupakan pengendalian diri yang disadari oleh individu.
- Neo-Freudian Personality
Theory
Berbeda dari pandangan Freud bahwa kepribadian bahwa kepribadian bersumber dari insting manusia secara alamiah, Karen Hornet, salah satu peneiliti teori ini mengajukan sebuah mekanisme yang dilalui individual dalam rangka mencari jalan keluar dari konflik yang menggelisahkan. Menurutnya individu dapat dibedakan menjadi 3 kepribadian yaitu : - Compliant Individual. Individu-individu yang cenderung mendekati orang lain. Mereka memepunyai hasrat untuk dikasihi, diingini, dan dihargai.
- Aggressives Individual. Individu-individu yang cenderung menentang orang lain. Mereka mempunyai hasrat untuk berprestasi dan mendapatkan pujian.
- Detached Individual. Individu-individu yang cenderung menjauhi orang lain. Mereka suka kemandirian, kemerdekaan, kebebasan dari kebajiban.
- Trait
Theory
Trait Theory menggunakan asumsi (1) bahwa semua individu memilik karakter berbeda, (2) karakter tersebut bersifat konsisten dan dapat diukur perbedaanya antara individu yang satu dengan yang lain.
DIMENSI
KEPRIBADIAN
Menurut
Teori Kepribadian C. Gustav Jung yang kemudian dikembangkan oleh Iabel
briggs-Myers dan Katharine Myers, Kepribadian dibedakan menjadi empat dimensi
yang masing-masing dimensi memiliki dua perbedaan mendasar, karenanya dinamakan
sebagai dikotomi. Keempat dimensi atau dikotomi tersebut adalah:
Extroversion
dan Introversion
Dimensi ini
menggambarkan apa yang difokuskan terutama:
Fokus pada
kejadian eksternal atau internal.
Extroversion
|
Introversion
|
Fokus ke
luar diri
|
Fokus ke
dalam diri
|
Nyaman
berada dalam kelompok
|
Nyaman
dengan kesendirian
|
Nyaman
bersama orang-orang baru
|
Nyaman bersama
orang yang dikenal
|
Banyak
tindakan, sedikit refleksi
|
Banyak
refleksi, sedikit tindakan
|
Memperoleh
energi melalui interaksi
|
Kehilangan
energi melalui interaksi
|
Dinamis
|
Tenang
|
Sensing dan
Intuition
Dimensi yang
menggambarkan cara menyerap informasi:
Bergantung
pada fakta atau menyerap informasi melalui pola-pola, gambaran besar dan
gagasan-gagasan.
Sensing
|
Intuition
|
Fokus pada
saat ini
|
Fokus pada
masa depan
|
Hanya
melihat apa yang tampak jelas
|
Melihat
makna yang terkandung
|
Praktis
|
Idealistis
|
Berdasarkan
fakta
|
Teoritis
|
Realistik
|
Visioner
|
Memperhatikan
detail
|
Melihat
gambaran keseluruhan
|
Thinking dan
Feeling
Dimensi ini
menggambarkan cara pengambilan keputusan:
Berdasarkan
logika dan analis objektif atau berdasarkan evaluasi subyektif, nilai dan
perasaan.
Thinking
|
Feeling
|
Memutuskan
dengan otak
|
Memutuskan
dengan hati
|
Objektif
|
Subjektif
|
Akrab
dengan orang lain
|
Peduli
dengan orang lain
|
Kritis
|
Berempati
|
Tebal muka
|
Mudah
terluka dengan kritik
|
Menginginkan
kebenaran
|
Menginginkan
mufakat
|
Judging dan
Perceiving
Dimensi yang
menggambarkan kebutuhan akan suatau keputusan dan hasil akhir:
Lebih
memilih kepastian dan cepat mengkategorikannya atau suka petualangan dan
meninggalkan sesuatu hal tetap terbuka.
Judging
|
Perceiving
|
Memilih
untuk menyelesaikan masalah
|
Membiarkan
keputusan terbuka
|
Menyukai
keamanan
|
Menyukai
petualangan
|
Terorganisir
|
Tidak
teratur
|
Terjadwal
|
Spontanitas
|
Tidak
menyukai ketidakpastian
|
Tidak
menyukai rutinitas
|
Terencana
|
Fleksibel
|
GAYA HIDUP
Gaya hidup
menurut Kotler (2002, p. 192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang
ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
“keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya
hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di
dunia. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali
dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting
orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan
tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).
NILAI DAN
GAYA HIDUP
Nilai
(value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang
atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep
yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang,
orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah
yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna
atau manfaat.
Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan
lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.
MENGGUNAKAN
KARAKTERISTIK GAYA HIDUP DALAM STRATEGI PEMASARAN
- Faktor-faktor Budaya
a. Budaya : Serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
b. Sub-budaya : kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa.
c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa. - Faktor-faktor Sosial.
a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
c. Peran dan Status. ( Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat. - Faktor-faktor Pribadi
- Umur dan Tata Siklus Hidup,
- Pekerjaan.
- Situasi Ekonomi.
- Gaya Hidup : Pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
- Kepribadian dan Konsep Diri. ( Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka ).
- Faktor-faktor Psikologis
- Motivasi, kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
- Persepsi, Proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia.
- Pembelajaran, perubahan perilaku seseorang karena pengalaman.
- Keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide ).
PERTANYAAN
KAJIAN DAN DISKUSI
- Buatlah contoh nyata penggunaan karakteristik gaya hidup dalam strategi pemasaran ?
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar