Kamis, 20 Oktober 2016

TUGAS SOGSKIL ETKA BISNIS
SITI HUMAIROH
18213552/4EA15

PELANGGARAN IKLAN DALAM ETIKA BERBISNIS 







Dari  contoh kasus di atas dapat kita ketahui dengan jelas contoh pelanggaran dalam etika berbisnis , karena iklan sepertti ini hanya khusus untuk orang dewasa saja ,dan hanya di peruntukan untuk pria atau wanita dewasa .

karena dari kata kata selogan pada iklan tersebut berfokus ke arah lebih intim sehingga jika saja iklan tersebut di baca oleh anak di bawah umur atau remaja ABG akan menimbulkan pertannyaan dan rasa penasaran terhadap arti atau maksud dari iklan tersebut sehingga banyak anak muda di bawah umur jaman sekarang sudah mengerti mengenai pergaulan orang dewasa karena pengaruh iklan dewasa .

Dijaman yang serba moderen ini semua berita apapun dapat bisa di perdalam melalui media internet , pengaruh buruk terhadap anak di bawah umur akan menjadi lebih berpeluang besar untuk merusak moral anak bangsa karenaakan mecari tahu lebih dalam mengenai iklan yang mereka liat di media apapun itu .

jika orang tua cermat akan memilikan bacaan yang pantas di berikan kepada putra/purtinnya ,tetapi apabila orang tuannya teledor menaru majah  yang berisikan iklan kondom untuk orang tua dan di baca oleh putra/purinnya akan berpengaruh dan berdapak negatif  bagi perkembangan anak-anak nya .
 kita sebagai konsumen atau penikmat iklan merasakan juga dampak buruknnya terutama bagi anak anak.
oleh karen itusemoga etika berbisnis yang baik untuk periklanan harus di terapkan dan di pasang sesuai dengan aturan dan porsi iklan yang maksimal dan mengundang edukasi yang positif ,sehingga dapat diterima pula dengan baik oleh masyarakat .


Senin, 03 Oktober 2016

PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGANNYA


Nama :SITI HUMAIROH
Kelas :4EA15
NPM : 18213552

SOFTSKILL MINGGU 2
PRINSIP ETIKA DALAM BISNIS SERTA ETIKA DAN LINGKUNGANNYA
A.    Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika binis : perusahaan tidak tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan dengan pihak lain.
Dalam pengertian etika bisnis, otonomi bersangkutan dengan kebijakan eksekutif perusahaan dalam mengemban misi, visi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerjanya ataupun komunitas yang dihadapinya. Otonomi disini harus mampu mengacu pada nilai-nilai profesionalisme pengelolaan perusahaan dalam menggunakan sumber daya ekonomi.
B.     Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam kejujuran terhadap diri sendiri.
C.    Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak bagi para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
D.     Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri
Pinsip hormat pada diri sendiri dalam etika bisnis merupakan prinsip tindakan yang dampaknya berpulang kembali kepada bisnis itu sendiri. Dalam aktivitas bisnis tertentu ke masyarakat merupakan cermin diri bisnis yang bersangkutan. Segala aspek aktivitas perusahaan yang dilakukan oleh semua pihak di dalam perusahaan, senantiasa berorientasi untuk memberikan respek kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Dengan demikian, pasti para pihak ini akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan. Demikian juga, jika para manajemennya berorientasikan pada pemberian kepuasan kepada karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan akan makin loyal terhadap perusahaan.
E.     Hak Dan Kewajiban
Bukan hanya kewajiban saja yang harus dijalankan, hak etika bisnis pun juga sangat diperlukan, diantaranya : Hak untuk mendapatkan mitra (kolega) bisnis antar perusahan, hak untuk mendapatkan perlindungan bisnis, hak untuk memperoleh keuntungan bisnis, dan hak untuk memperoleh rasa aman dalam berbisnis. Selain itu dalam berbisnis setiap karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mementingkan hal-hal yang lebih utama, seperti : kepercayaan, keterbukaan, kejujuran, keberanian, keramahan, dan sifat pekerja keras agar terjalinnya bisnis yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak bisnis tersebut.
F.     Teori Etika Lingkungan
1.      Ekosentrisme
Merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untukmencakup komunitas yang lebih luas. 
2.      Antroposentrisme
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia. Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
3.      Biosentrisme
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism). Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.
4.      Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
5.      Neo-Utitilitarisme
Lingkungan neo-utilitarisme merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang mempelopori etika ini adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap sebagai perbuatan tidak bermoral.
6.      Anti-Spesiesme
Teori ini menuntut perlakuan yang sama bagi semua makhluk hidup, karena alasan semuanya mempunyai kehidupan. Keberlakuan prinsip moral perlakuan yang sama (equal treatment). Anti-spesiesme membela kepentingan dan kelangsungan hidup spesies yang ada di bumi. Dasar pertmbangan teori ini adalah aspek sentience, yaitu kemampuan untuk merasakan sakit, sedih, gembira dan seterusnya.Inti dari teori biosentris adalah dan seluruh kehidupan di dalamnya, diberi bobot dan pertimbangan moral yang sama.
7.      Prudential and Instrumental Argument
Prudential Argument menekankan bahwa kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia tergantung dari kualitas dan kelestarian lingkungan. Argumen Instrumental adalah penggunaan nilai tertentu pada alam dan segala isinya, yakni sebatas nilai instrumental. Dengan argumen ini, manusia mengembangkan sikap hormat terhadap alam.
8.      Non-Antroposentrisme
Teori yang menyatakan manusia merupakan bagian dari alam, bukan di atas atau terpisah dari alam.
9.       The Free and Rasional Being
Manusia lebih tinggi dan terhormat dibandingkan dengan mahkluk ciptaan lain karena manusia adalah satu-satunya mahkluk bebas dan rasional, oleh karena itu Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di bumi demi kepentingan manusia. Manusia mampu mengkomunikasikan isi pikirannya dengan sesama manusia melalui bahasa. Manusia diperbolehkan menggunakan mahkluk non-rasional lainnya untuk mencapai tujuan hidup manusia, yaitu mencapai suatu tatanan dunia yang rasional.
10.   Teori Lingkungan yang Berpusat pada Kehidupan
Intinya adalah manusia mempunyai kewajiban moral terhadap alam yang bersumber dan berdasarkan pada pertimbangan bahwa, kehidupan adalah sesuatu yang bernilai. Etika ini diidasarkan pada hubungan yang khas anatara alam dan manusia, dan nilai yang ada pada alam itu sendiri.
G.    Prinsip Etika Di Lingkungan Hidup
Ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan hidup diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Sikap Hormat Terhadap Alam (Respect For Nature)
Alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena kehidupan manusia bergantung pada alam tetapi juga karena manusia adalah bagian dari alam. Manusia tidak diperbolehkan merusak, menghancurkan, dan sejenisnya bagi alam beserta seluruh isinya tanpa alasan yang dapat dibenarkan secara moral.
b.    Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature)
Prinsip tanggung jawab disini bukan saja secara individu tetapi juga secara berkelompok atau kolektif. Setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab memelihara alam semesta ini sebagai milik bersama dengan cara memiliki yang tinggi, seakan merupakan milik pribadinya.
c.    Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)
Solidaritas kosmis mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dan menyelamatkan semua kehidupan di alam. Alam dan semua kehidupan di dalamnya mempunyai nilai yang sama dengan kehidupan manusia. Solidaritas kosmis juga mencegah manusia untuk tidak merusak dan mencermati alam dan seluruh kehidupan di dalamnya. Solidaritas kosmis berfungsi untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas keseimbangan kosmis, serta mendorong manusia untuk mengambil kebijakan yang pro-lingkungan atau tidak setuju setiap tindakan yang merusak alam.
d.   Prinsip Kasih Sayang Dan Kepedulian Terhadap Alam (Caring For Nature)
Prinsip kasih sayang dan kepedulian merupakan prinsip moral satu arah, artinya tanpa mengharapkan untuk balasan serta tidak didasarkan pada pertimbangan kepentingan pribadi tetapi semata-mata untuk kepentingan alam. Semakin mencintai dan peduli terhadap alam manusia semakin berkembang menjadi manusia yang matang, sebagai pribadi dengan identitas yang kuat. Alam tidak hanya memberikan penghidupan dalam pengertian fisik saja, melainkan juga dalam pengertian mental dan spiritual.
e.    Prinsip Tidak Merugikan (No Harm)
Prinsip tidak merugikan alam berupa tindakan minimal untuk tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi mahkluk hidup lain di alam semesta. Manusia tidak dibenarkan melakukan tindakan yang merugikan sesama manusia. Pada masyarakat tradisional yang menjujung tinggi adat dan kepercayaan, kewajiban minimal ini biasanya dipertahankan dan dihayati melalui beberapa bentuk tabu-tabu yang apabila dilanggar maka, akan terjadi hal-hal yang buruk di kalangan masyarakat misalnya, wabah penyakit atau bencana alam.
f.     Prinsip Hidup Sederhana Dan Selaras Dengan Alam
Prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas, cara hidup yang paling efektif dalam menggunakan sumber daya alam dan energi yang ada. Manusia tidak boleh menjadi individu yang hanya mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak-banyaknya dengan secara terus-menerus  mengeksploitasi alam. Melalui prinsip hidup sederhana manusia diajarkan untuk memilki pola hidup yang non-matrealistik dan meninggalkan kebiasaan konsumtif yang tidak bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan.
g.    Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan sangat berbeda dengan prinsip –prinsip sebelumnya. Prinsip keadilan lebih ditekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku satu terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan bagaimana sistem sosial harus diatur agar berdampak positif pada kelestarian lingkungan hidup. Prinsip keadilan terutama berbicara tentang peluang dan akses yang sama bagi semua kelompok dan anggota masyarakat dalam ikut menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian alam dan dalam ikut menikmati pemanfatannya.
h.    Prinsip Demokrasi
Prinsip demokrasi sangat terkait dengan hakikat alam. Alam semesta sangat beraneka ragam. Demokrasi memberi tempat bagi keanekaragaman yang ada. Oleh karena itu setiap orang yang peduli terhadap lingkungan adalah orang yang demokratis, sebaliknya orang yang demokratis sangat mungkin seorang pemerhati lingkungan. Pemerhati lingkungan dapat berupa multikulturalisme, diversifikasi pola tanam, diversifiaki pola makan, keanekaragaman hayati, dan sebagainya.
i.      Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral terutama dimaksudkan untuk Pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Prinsip ini menuntut Pemerintah baik pusat atau Daerah agar dalam mengambil kebijakan mengutamakan kepentingan publik.
               
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. 2009. Etika Bisnis dan Profesi:Tantangan  Membangun Manusia Seutuhnya. Jakarta : Salemba Empat.
Bertens, K. 2009. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta: Kanisius.
Dr. H. Budi Untung, 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yoghyakarta: CV Andi Offset.
Dr. Keraf, A. Sonny. 2006. Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Kanisius
Rindjin, Ketut. 2004. Etika Bisnis dan Implementasinya. Jakarta: Penerbit Gramedia.






DEFINISI ETIKA &BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI 

1.Hakikat Etika Bisnis
Menurut Drs. O.P. Simorangkir bahwa hakikat etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral.
Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.

  1. Pengertian Etika dan Bisnis
Kata etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat istiadat (kebiasaan). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Pengertia Etika Bisnis secara sederhana adalah : cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan  individu,  perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Semuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat itu sendiri.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
  • Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
  • Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
  • Melindungi prinsip kebebasan berniaga
  • Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya  termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni  dengan cara :
  • Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
  • Memperkuat sistem pengawasan
  • Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus.

2. Etiket moral, hukum dan agama
 
Perbedaan Etika dan Etiket :
Seringkali dua istilah tersebut disamakan artinya, padahal perbedaan antara keduanya sangat mendasar. Dari asal katanya saja berbeda, yakni Ethics dan Ethiquetle. Etika berarti moral sedangkan Eiket berarti sopan santun. Namun meskipun berbeda, ada persamaan antara keduanya, yaitu :
  • Keduanya menyangkut perilaku manusia
  • Etika dan eiket mengatur perilkau manusia secara normative, artinya memberi norma bagi perilku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Perbedaannya yang penting antara lain yaitu :
  • Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Diantara beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
  • Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
  • Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada saksi mata, maka maka etiket tidak berlaku.
  • Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.
  • Etiket bersifat relatif artinya yang dianggap tidak sopan dala suatu kebudayaan, isa saja diangap sopan dalam kebudayaan lain.
  • Etika jauh lebih bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi.
  • Etiket hanya memadang mausiadari segi lahiriah saja. Etika menyangkut manusia dari segi dalam. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.
Perbedaan Moral dan Hukum :
Sebenarnya ataa keduanya terdapat hubungan yang cukup erat. Karena anatara satu dengan yang lain saling mempegaruhi dan saling membutuhkan. Kualitas hukum ditentukan oleh moralnya. Karena itu hukum harus dinilai/diukur dengan norma moral. Undang-undang moral tidak dapat diganti apabila dalam suatu masyarakat kesadaran moralnya mencapai tahap cukup matang. Secaliknya moral pun membutuhkan hukum, moral akan mengambang saja apabil atidak dikukuhkan, diungkapkan dan dilembagakan dalam masyarakat. Dengan demikian hukum dapat meningkatkan dampak social moralitas. Walaupun begitu tetap saja antara Moral dan Hukum harus dibedakan. Perbedaan tersebut antara lain :
  • Hukum bersifat obyektif karena hukum dituliskan dan disusun dalam kitab undang-undang. Maka hkum lebih memiliki kepastian yang lebih besar.
  • Norma bersifat subyektif dan akibatnya seringkali diganggu oleh pertanyaan atau diskusi yang menginginkan kejelasan tentang etis dan tidaknya.
  • Hukum hanya membatasi ruang lingkupnya pada tingkah laku lahiriah manusia saja.
  • Sedangkan moralitas menyangkut perilaku batin seseorang.
  • Sanksi hukum bisanya dapat dipakasakan.
  • Sedangkan sanksi moral satu-satunya adalah pada kenyataan bahwa hati nuraninya akan merasa tidak tenang.
  • Sanksi hukum pada dasarnya didasarkan pada kehendak masyarakat.
  • Sedangkan moralitas tidak akan dapat diubah oleh masyarakat
Perbedaan Etika dan Agama :
Etika mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahtu Tuhan dan ajaran agama.
Etika dan Moral
Etika lebih condong kearah ilmu tentang baik atau buruk. Selain itu etika lebih sering dikenal sebagai kode etik.
Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan atau nilai yang berkenaan dengan baik buruk.
Dua kaidah dasar moral adalah :
  • Kaidah Sikap Baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakann dalam bentuk yang kongkret, tergantung dari apa yang baik dalam situasi kongkret itu.
  • Kaidah Keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar angoota masing-masing.
  1. Klasifikasi Etika
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, tahun 2012 etika dapat diklasifikasikan menjadi :
  1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.
  1. Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.
  1. Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
  1. Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan menjadi dua macam yaitu :
  • Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
  • Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.
  1. Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.

E. Konsep Etika Bisnis

Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture (budaya perusahaan). Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya. Agar perusahaan tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
  1. intern,misalnya masalah perburuhan
  2. Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
  3. Lingkungan, misalnya gangguan keamanan
Pada dasarnya ada 3 hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu:
  1. Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang baru.
  2. Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
  3. Tidak lebih jelek dari yang lain
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:
  1. Visi
  2. Misi
  3. Tujuan
BUDAYA ORGANISASI
Pada budaya organisasi terdapat unsur
  1. Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal organisasi
  2. Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam
  3. Mempunyai persepsi yang sama
  4. Pemikiran yang sama
  5. Perasaan yang sama
FUNGSI DAN MANFAAT BUDAYA PERUSAHAAN
  1. Fungsi
menentukan maksud dan tujuan organisasi dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat anggotanya.
  1. Manfaat
  2. mampu memecahkan masalah intern
  3. mampu memecahkan masalah ekstern
  4. mampu memiliki daya saing
  5. mampu hidup jangka panjang
KUNCI MEMBANGUN BUDAYA PERUSAHAAN
  1. Memahami proses terbentuknya budaya perusahaan
  2. Alamiah
  3. Konseptual
sumber budaya perusahaan adalah :
  • karakteristik pemimpin
  • jenis pekerjaan
  • cara memecahkan masalah
  1. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan.
  2. Nilai
  3. Ideologi
  4. Norma
  1. Langkah-langkah membangun budaya perusahaan:
  2. menemukan masalah dalam organisasi
  3. menemukan opini yang berkembang
  4. menganalisis opini dari:
– lingkup
– pemunculan
– kompetensi
– mutu
– kadar
  1. Menentukan strategi
  2. Membuat program
  3. Merumuskan pesan yang dapat mengubah
  4. opini negatif menjadi positif
  5. opini positif menjadi lebih positif
  1. menciptakan opini baru yang positif tercermin pada:
  2. individul image
  3. unit image
  4. coorporate
  1. Budaya perusahaan dapat dibagi menjadi:
  2. Pertama : Produk
b.Kedua    : Organisasi
– Perhatian pada karyawan (suasana, keejahteraan)
– Perhatian pada tata kerja
– Menyangkut pada sistem dan prosedur aturan-aturan kerja
– Perhatian pada sarana/peralatan
Sumber:
http://dedifahradi.blogspot.co.id/2011/06/hakikat-etika-bisnis.html
http://aananerih.blogspot.co.id/2011/09/pengertian-etika-dan-etika-bisnis.html
https://dwintapuspa.wordpress.com/2014/11/09/klasifikasi-etika/
http://etika-kita.blogspot.co.id/2008/04/perbedaan-pengertian-etika-etiket-moral.html

Senin, 20 Juni 2016



TUGAS 4
KARANGAN FIKSI

Yaya adalah seorang gadis riang dan jenaka. Ia cerdas juga berbudi pekerti mulia. Ia anak semata wayang dari pasangan yang sangat harmonis. Kehidupannya adalah dambaan gadis sebayanya. Parasnya cantik dan selalu dipuja-puja para lelaki. Ia adalah sosok sempurna yang menjadi idola orang-orang disekitarnya. Sehari-hari Yaya bekerja sebagai bidan di kampungnya. Ia membuka praktik mandiri di rumahnya. Ia jarang menerima uang sebagai bayaran atas jasanya mengobati dan membantu melahirkan ibu-ibu di kampung itu. Niatnya yang sungguh mulia sebagai tenaga kesehatan tak diragukan lagi. Kadang kala, penduduk kampung membawakannya sayuran atau buah-buahan hasil panen sebagai rasa terimakasih mereka. Sosoknya yang mulia dan sempurna itu membuat hati para pemuda tak bisa menahan diri untuk melamarnya. Sudah banyak pemuda kampung yang ditolaknya dengan alasan bahwa Yaya belum siap menikah dan masih ingin memberikan waktunya lebih lama lagi sebagai sukarelawan kesehatan di kampung itu.
Suatu hari, ibunda Yaya menasehati Yaya untuk segera menikah karena usianya pada saat itu sudah memasuki 27 tahun. Yaya bingung dan merasakan dilemma. Jauh di lubuk hati nya yang paling dalam ia sangat ingin mewujudkan keinginan orang tuanya, namun di sisi lain belum ada pria yang ia anggap sesuai dengan yang ia harapkan. Yaya berjanji pada ibunya bahwa ia akan segera menikah apabila telah bertemu dengan sosok yang ia rasa mampu menjadi pemimpinnya.
Seminggu kemudian, Yaya pergi ke kota untuk membeli stok obat-obatan di sebuah apotek besar. Ia duduk dengan tenang menunggu nomor antriannya mendapat giliran menerima obat yang telah dipesannya. Untuk menghilangkan rasa bosan, akhirnya ia membaca majalah dan Koran yang tersedia di atas meja. Lalu, ada seorang pria yang duduk di sebelahnya. Ia berkata bahwa wajah Yaya tidak asing, seperti ia pernah melihat Yaya di suatu tempat. Namun Yaya tidak mengenali pria itu barang sedikitpun. Yaya bertanya-tanya dalam hati tentang siapa gerangan pria itu. Akhirnya mereka berbincang dan di tengah perbincangan, sang pria menyadari suatu hal bahwa ia pernah melihat Yaya menjadi bintang tamu di salah satu stasiun TV swasta setahun silam. Sang pria sangat hafal dengan Yaya karena baginya Yaya adalah sosok yang sangat menginspirasi anak muda. Kemudian mereka bertukar kartu nama dan pria itu pergi setelah mendapat telpon.
Yaya membaca kartu nama yang diberi oleh sang pria dan dia terkejut bahwa pria yang baru saja ia ajak bicara barusan adalah seorang dokter bedah syaraf. Kini giliran Yaya yang terkagum-kagum dengan sosok pria itu. Perkenalan singkat itu hanya terjadi begitu saja. Tidak ada kontak melalui telepon ataupun pesan singkat. Tak ada pula surat elektronik yang masuk ke akunnya. Ketika Yaya sudah lupa dengan sosok dokter muda dan tampan itu, tiba-tiba muncul pesan singkat dari dokter tersebut yang mengatakan ingin berkunjung ke kampung dimana Yaya tinggal dan bekerja. Dengan senyum bahagia, Yaya mengizinkannya.
Tepat hari Minggu, dokter muda dan tampan itu datang dengan beberapa mobil. Hal tersebut cukup membuat Yaya dan keduanya heran dan menerka-nerka siapakah yang berkunjung dengan membawa mobil seramai itu. Mereka berpikir bahwa ada kunjungan dari pemerintah dan pejabat Negara yang ingin melakukan survey di kampung mereka. Terkejutlah Yaya ketika melihat sanga dokter muda turun dari mobilnya membawa kedua orang tua dan cukup banyak anggota keluarga. Setelah mereka masuk rumah dan berbincang, diketahuilah bahwa dokter muda bedah syaraf tersebut datang dengan maksud meminang Yaya. Kaget dan gembira menyelimuti hati Yaya. Tentu saja itu juga terpancar dari kedua mata orang tua Yaya. Momen yang ditunggu datang juga ketika anak semata wayangnya itu berucap bersedia untuk menikah. Wajah kedua orang tua sang pria pun tampak lega. Suasana menjadi haru bahagia. Acara pernikahanpun dilaksanakan 2 minggu setelah pelamaran tersebut.





TUGAS 3
Karangan tentang paragraf deduktif dan induktif

Paragraf Deduktif

Buah ataupun sayuran banyak mengandung vitamin yang berguna untuk kesehatan tubuh. salah satunya adalah vitamin A yang terkandung pada sayuran wortel, yang berfungsi untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. kemudian kandungan vitamin yang terkandung dalam buah adalah vitamin B kompleks. vitamin B kompleks berfungsi untuk membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat serta berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker. lalu dalam buah juga terkandung vitamin C yang berguna untuk membantu imunitas. vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Imunitas atau daya tahan tubuh kita dapat menurun saat kita banyak beraktifitas tanpa disertai pola makan yang sehat dan teratur. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik.

Paragraf Induktif

Vitamin A berfungsi untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. kemudian kandungan vitamin yang terkandung dalam buah adalah vitamin B kompleks. vitamin B kompleks berfungsi untuk membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat serta berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker. lalu dalam buah juga terkandung vitamin C yang berguna untuk membantu imunitas. vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Imunitas atau daya tahan tubuh kita dapat menurun saat kita banyak beraktifitas tanpa disertai pola makan yang sehat dan teratur. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. itulah beberapa macam vitamin yang terkandung dalam buah berikut manfaatnya.






TUGAS 2
SILOGISME

Untuk menarik kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan dengan silogisme dan entimem.

1. Silogisme
Silogisme bersumber dari satu pernyataan yang bersifat umum dan satu pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat umum disebut premis mayor atau premis umum, dan pernyataan yang bersifat khusus disebut premis minor atau premis khusus. Dengan dasar dua premis itu dihasilkan kesimpulan yang logis dan sah.

Unsur-unsur yang terdapat dalam silogisme adalah :

1. Premis Umum (= Premis mayor); menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu. ( = semua A) memiliki sifat atau hal tertentu ( = B)
2. Premis Khusus ( = premis minor ) ; menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (= C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A)
3. Simpulan; menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (= C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B ( = B)

Contoh :
Premis Umum : Semua mobil diesel mempergunakan bahan bakar solar
Premis Khusus : Daitsu Taft termasuk mobil diesel.
Kesimpulan : Daitsu Taft menggunakan bahan bakar solar.



Dari ketentuan di atas dapat kita simpulkan bahwa ciri silogisme golongan atau kategorial adalah bahwa salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.












Ada beberapa syarat untuk menemukan sah tidaknya kesimpulan silogisme yaitu :
1. Silogisme sah jika ia memiliki tiga proposisi, yakni premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
2. Sebuah silogisme tidak dapat ditarik kesimpulan dari dua premis yang bersifat khusus, misalnya :
PK = Solar lebih murah harganya daripada bensin.
PK = Bensin adalah bahan bakar.
K = Bahan bakar lebih murah harganya daripada bensin ?
3. Jika dua premis bersifat negatif, kesimpulan yang diketengahkan tidak logis dan tidak sah, misalnya :
PU = Semua kendaraan beroda dua tidak beratap.
PK = Pak Udin sopir
K = Jadi sedan …? (tidak sah)
4. Jika satu premis bersifat negatif dan khusus, maka kesimpulan harus bersifat negatif dan khusus, misalnya :
PU = Semua sopir tidak boleh mengantuk.
PK = Pak Udin sopir
K = Jadi, Pak Udin tidak boleh mengantuk.
5. Jika premis mayor hanya menyebutkan beberapa anggota golongan kesimpulan tidak sah, contoh :
PU = Beberapa pengemudi bus suka melanggar tata tertib lalulintas.
PK = Pak Husen pengemudi bus.
K = Pak Husen suka melanggar tata tertib lalulintas.(?)

2. Silogisme negatif
Apabila salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun akan bersifat negatif. Biasanya dipakai kata tidak atau bukan
Contoh :
1) PU = Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan tepung-tepungan.
PK = Paman penderita penyakit gula.
K = Jadi, paman tidak boleh banyak makan tepung-tepungan.

2) PU = Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah.
PK = Asep bukan siswa yang baik
K = Asep tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah



1. Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Misalnya, berdasarkan contoh silogisme berikut dapat dibuat sebuah entimem.


Contoh :
PU : Semua mobil diesel mempergunakan bahan bakar solar.
PK : Daihatsu Taft termasuk mobl diesel.
K : Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar.
Entimem : Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar karena ia mobil diesel

PU : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat
PK : Nyoman pegawai yang baik.
K : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Entimem : Nyoman tidak pernah dating terlambat karena ia pegawai yang baik.
Dalam contoh di atas kita mulai dengan silogisme, kemudian memperpendeknya, dan terjadilah entimem. Tetapi jika diberikan entimem, kita dapat mengembalikannya menjadi silogisme.
Contoh :
Istiana harus belajar dengan keras karena ia (siswa yang ) ingin diterima di perguruan tinggi negeri.

C = Istiana
B = Harus belajar dengan keras
A = (Siswa yang ) ingin diterima di perguruan tinggi negeri.

Silogisme :
PU = Semua siswa yang ingin diterima di perguruan tinggi negeri, harus belajar dengan keras.
PK = Istiana siswa yang ingin diterima di perguruan tinggi negeri.
K = Istiana harus belajar dengan keras.