TUGAS 4
KARANGAN FIKSI
Yaya adalah seorang gadis riang
dan jenaka. Ia cerdas juga berbudi pekerti mulia. Ia anak semata wayang dari
pasangan yang sangat harmonis. Kehidupannya adalah dambaan gadis sebayanya.
Parasnya cantik dan selalu dipuja-puja para lelaki. Ia adalah sosok sempurna
yang menjadi idola orang-orang disekitarnya. Sehari-hari Yaya bekerja sebagai
bidan di kampungnya. Ia membuka praktik mandiri di rumahnya. Ia jarang menerima
uang sebagai bayaran atas jasanya mengobati dan membantu melahirkan ibu-ibu di
kampung itu. Niatnya yang sungguh mulia sebagai tenaga kesehatan tak diragukan
lagi. Kadang kala, penduduk kampung membawakannya sayuran atau buah-buahan
hasil panen sebagai rasa terimakasih mereka. Sosoknya yang mulia dan sempurna
itu membuat hati para pemuda tak bisa menahan diri untuk melamarnya. Sudah
banyak pemuda kampung yang ditolaknya dengan alasan bahwa Yaya belum siap
menikah dan masih ingin memberikan waktunya lebih lama lagi sebagai sukarelawan
kesehatan di kampung itu.
Suatu hari, ibunda Yaya
menasehati Yaya untuk segera menikah karena usianya pada saat itu sudah
memasuki 27 tahun. Yaya bingung dan merasakan dilemma. Jauh di lubuk hati nya
yang paling dalam ia sangat ingin mewujudkan keinginan orang tuanya, namun di
sisi lain belum ada pria yang ia anggap sesuai dengan yang ia harapkan. Yaya
berjanji pada ibunya bahwa ia akan segera menikah apabila telah bertemu dengan
sosok yang ia rasa mampu menjadi pemimpinnya.
Seminggu kemudian, Yaya pergi ke
kota untuk membeli stok obat-obatan di sebuah apotek besar. Ia duduk dengan
tenang menunggu nomor antriannya mendapat giliran menerima obat yang telah
dipesannya. Untuk menghilangkan rasa bosan, akhirnya ia membaca majalah dan
Koran yang tersedia di atas meja. Lalu, ada seorang pria yang duduk di
sebelahnya. Ia berkata bahwa wajah Yaya tidak asing, seperti ia pernah melihat
Yaya di suatu tempat. Namun Yaya tidak mengenali pria itu barang sedikitpun.
Yaya bertanya-tanya dalam hati tentang siapa gerangan pria itu. Akhirnya mereka
berbincang dan di tengah perbincangan, sang pria menyadari suatu hal bahwa ia
pernah melihat Yaya menjadi bintang tamu di salah satu stasiun TV swasta
setahun silam. Sang pria sangat hafal dengan Yaya karena baginya Yaya adalah
sosok yang sangat menginspirasi anak muda. Kemudian mereka bertukar kartu nama
dan pria itu pergi setelah mendapat telpon.
Yaya membaca kartu nama yang
diberi oleh sang pria dan dia terkejut bahwa pria yang baru saja ia ajak bicara
barusan adalah seorang dokter bedah syaraf. Kini giliran Yaya yang
terkagum-kagum dengan sosok pria itu. Perkenalan singkat itu hanya terjadi
begitu saja. Tidak ada kontak melalui telepon ataupun pesan singkat. Tak ada
pula surat elektronik yang masuk ke akunnya. Ketika Yaya sudah lupa dengan
sosok dokter muda dan tampan itu, tiba-tiba muncul pesan singkat dari dokter
tersebut yang mengatakan ingin berkunjung ke kampung dimana Yaya tinggal dan
bekerja. Dengan senyum bahagia, Yaya mengizinkannya.
Tepat hari Minggu, dokter muda dan tampan itu
datang dengan beberapa mobil. Hal tersebut cukup membuat Yaya dan keduanya
heran dan menerka-nerka siapakah yang berkunjung dengan membawa mobil seramai
itu. Mereka berpikir bahwa ada kunjungan dari pemerintah dan pejabat Negara
yang ingin melakukan survey di kampung mereka. Terkejutlah Yaya ketika melihat
sanga dokter muda turun dari mobilnya membawa kedua orang tua dan cukup banyak
anggota keluarga. Setelah mereka masuk rumah dan berbincang, diketahuilah bahwa
dokter muda bedah syaraf tersebut datang dengan maksud meminang Yaya. Kaget dan
gembira menyelimuti hati Yaya. Tentu saja itu juga terpancar dari kedua mata
orang tua Yaya. Momen yang ditunggu datang juga ketika anak semata wayangnya
itu berucap bersedia untuk menikah. Wajah kedua orang tua sang pria pun tampak
lega. Suasana menjadi haru bahagia. Acara pernikahanpun dilaksanakan 2 minggu
setelah pelamaran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar