Senin, 20 Juni 2016



TUGAS 2
SILOGISME

Untuk menarik kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan dengan silogisme dan entimem.

1. Silogisme
Silogisme bersumber dari satu pernyataan yang bersifat umum dan satu pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat umum disebut premis mayor atau premis umum, dan pernyataan yang bersifat khusus disebut premis minor atau premis khusus. Dengan dasar dua premis itu dihasilkan kesimpulan yang logis dan sah.

Unsur-unsur yang terdapat dalam silogisme adalah :

1. Premis Umum (= Premis mayor); menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu. ( = semua A) memiliki sifat atau hal tertentu ( = B)
2. Premis Khusus ( = premis minor ) ; menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (= C) adalah anggota golongan tertentu itu (=A)
3. Simpulan; menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (= C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B ( = B)

Contoh :
Premis Umum : Semua mobil diesel mempergunakan bahan bakar solar
Premis Khusus : Daitsu Taft termasuk mobil diesel.
Kesimpulan : Daitsu Taft menggunakan bahan bakar solar.



Dari ketentuan di atas dapat kita simpulkan bahwa ciri silogisme golongan atau kategorial adalah bahwa salah satu premis merupakan anggota premis yang lain.












Ada beberapa syarat untuk menemukan sah tidaknya kesimpulan silogisme yaitu :
1. Silogisme sah jika ia memiliki tiga proposisi, yakni premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
2. Sebuah silogisme tidak dapat ditarik kesimpulan dari dua premis yang bersifat khusus, misalnya :
PK = Solar lebih murah harganya daripada bensin.
PK = Bensin adalah bahan bakar.
K = Bahan bakar lebih murah harganya daripada bensin ?
3. Jika dua premis bersifat negatif, kesimpulan yang diketengahkan tidak logis dan tidak sah, misalnya :
PU = Semua kendaraan beroda dua tidak beratap.
PK = Pak Udin sopir
K = Jadi sedan …? (tidak sah)
4. Jika satu premis bersifat negatif dan khusus, maka kesimpulan harus bersifat negatif dan khusus, misalnya :
PU = Semua sopir tidak boleh mengantuk.
PK = Pak Udin sopir
K = Jadi, Pak Udin tidak boleh mengantuk.
5. Jika premis mayor hanya menyebutkan beberapa anggota golongan kesimpulan tidak sah, contoh :
PU = Beberapa pengemudi bus suka melanggar tata tertib lalulintas.
PK = Pak Husen pengemudi bus.
K = Pak Husen suka melanggar tata tertib lalulintas.(?)

2. Silogisme negatif
Apabila salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka simpulannya pun akan bersifat negatif. Biasanya dipakai kata tidak atau bukan
Contoh :
1) PU = Semua penderita penyakit gula tidak boleh banyak makan tepung-tepungan.
PK = Paman penderita penyakit gula.
K = Jadi, paman tidak boleh banyak makan tepung-tepungan.

2) PU = Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah.
PK = Asep bukan siswa yang baik
K = Asep tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah



1. Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Misalnya, berdasarkan contoh silogisme berikut dapat dibuat sebuah entimem.


Contoh :
PU : Semua mobil diesel mempergunakan bahan bakar solar.
PK : Daihatsu Taft termasuk mobl diesel.
K : Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar.
Entimem : Daihatsu Taft menggunakan bahan bakar solar karena ia mobil diesel

PU : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat
PK : Nyoman pegawai yang baik.
K : Nyoman tidak pernah datang terlambat
Entimem : Nyoman tidak pernah dating terlambat karena ia pegawai yang baik.
Dalam contoh di atas kita mulai dengan silogisme, kemudian memperpendeknya, dan terjadilah entimem. Tetapi jika diberikan entimem, kita dapat mengembalikannya menjadi silogisme.
Contoh :
Istiana harus belajar dengan keras karena ia (siswa yang ) ingin diterima di perguruan tinggi negeri.

C = Istiana
B = Harus belajar dengan keras
A = (Siswa yang ) ingin diterima di perguruan tinggi negeri.

Silogisme :
PU = Semua siswa yang ingin diterima di perguruan tinggi negeri, harus belajar dengan keras.
PK = Istiana siswa yang ingin diterima di perguruan tinggi negeri.
K = Istiana harus belajar dengan keras.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar